LARANGAN MENDATANGI PERAMAL/DUKUN
🍒 Allah Ta'ala berfirman:
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَىٰ مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ تَنَزَّلُ عَلَىٰ كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ
"Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta."
(QS. Asy-Syu'araa' : 221-223)
➡ Imam Qatadah rahimahullah menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan 'para pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk' adalah para dukun dan tukang sihir.
(Zaadul Masiir: 6/149, Ma'aalimut Tanziil: 6/135)
📍 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya jampi, jimat dan tiwalah (pelet) adalah syirik."
(HR. Abu Dawud, no.3883, Silsilah ash-Shahiihah, no.331; dari Abdullah bin Mas'ud)
📍 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal (dukun), lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam."
(HR. Muslim, no.2230; dari Shafiyyah binti Abu 'Ubaid)
📍 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) kemudian membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam."
(HR. Hakim, I/8, Ahmad, II/429, Silsilah ash-Shahiihah, no.3387; dari Abu Hurairah)
Wallahu A'lam...
Sumber: MHI
0 Response to "LARANGAN MENDATANGI PERAMAL/DUKUN"
Post a Comment