-->

TIDAK MENYIBUKKAN DIRI DENGAN AIB ORANG LAIN

Jangan terlalu sibuk dengan aib orang lain. Sudah sepantasnya kita sibuk dengan aib kita sendiri,

👤Berkata Al-Imam Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban rahimahullah :

“Wajib bagi orang yang berakal untuk senantiasa menetapi (mencari) keselamatan dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus (mencari-cari aib orang lain), hendaklah ia senantiasa sibuk memperbaiki aibnya sendiri. Karena sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan aibnya sendiri dan melupakan aib orang lain, maka hatinya akan menjadi tenteram dan tidak akan merasa lelah. Maka setiap kali dia melihat aib yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa ringan tatkala melihat aib yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk dengan mencari aib orang lain dan melupakan aibnya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya.”
(Kitab Raudhatul ‘Uqala Wa Nuzhatul Fudhala' hal. 131)

Larangan tajassus sudah di jelaskan dalam Al-Qur'an

Allahسبحانه وتعالى berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ _وَلَا تَجَسَّسُوا_ وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.
( QS. Al-Hujurat : 12 )

👤Al-Imam Abul Faroj Ibnul Jauzi berkata:

“Para ahli tafsir menjelaskan, bahwa "at-tajassus" artinya mencari-cari aib kaum muslimin dan kekurangannya yang semestinya ditutupi. Yakni maknanya janganlah salah seorang di antara kalian mencari-cari aib saudaranya sehingga nampak kekurangannya itu padahal Allah telah menutupinya."
(Zadul Masir Fi Ilmit Tafsir : Imam Abul Faroj Al-Jauzi, 7/228) 

Jangan terlalu sibuk dengan aib orang lain. Sudah sepantasnya kita sibuk dengan aib kita sendiri, jika bukan karena Allah yang menutupi semua aib-aib kita. mungkin akan banyak orang yang mencela dan menghardik kita, dari itu tak perlu kita sibuk dengan aib yang ada pada orang lain karena bisa jadi aib kita lebih banyak dari orang itu. Mari sama-sama saling mawas diri.

Barakallahu fiikum. semoga bermanfaat.

Sumber: DAKWAH ISLAM

0 Response to "TIDAK MENYIBUKKAN DIRI DENGAN AIB ORANG LAIN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel