SURGA DI BAWAH KEDUA TELAPAK KAKI IBUMU
Sungguh memprihatinkan. Sebagian orang menyangka bahwa durhaka itu sebatas bila si anak memukuli orang tua, atau mengusir orang tua, atau menghinakannya di depan umum. Sehingga mereka dengan seenaknya mencampuri urusan pribadi orang tuanya, menyetir orang tuanya, membentak orang tuanya, memarahi orang tuanya, dan seterusnya.
Padahal itu semuanya adalah BENTUK DURHAKA kepada orang tua yang hukumannya akan disegerakan di dunia. Jika Allah ﷻ memasukkan kata "ah" kepada orang tua sebagai bentuk tindakan durhaka karena bisa menyakiti hati orang tua, bagaimana dengan tindakan membentak, memarahi, menyetir mereka, mencampuri urusan mereka, dan seterusnya? Yang tentunya jauh lebih menyakiti hati mereka.
Anda ingin mengetahui perasaan mereka?
Bayangkanlah bila Anda di posisi mereka, dan bayangkan betapa pilu dan tersayatnya hati Anda ketika dibentak oleh anak yang Anda lahirkan. Anda perjuangkan hidupnya, Anda korbankan semuanya untuk dia, dan seterusnya.
▪️Subhanallah, dimanakah sikap merendah mereka kepada orang tua yang diperintahkan Al-Qur'an?
▪️Mana pula belas kasih sayang terhadap orang tua; seorang yang paling banyak berjasa kepada mereka setelah Allah ﷻ ?!
Jika mereka sudah merasa tidak butuh lagi dengan pahala berbakti kepada orang tua yang sangat besar, maka paling tidak harusnya mereka takut dengan sabda Nabi ﷺ :
"Ada dua pintu (dosa) yang hukumannya disegerakan di dunia: ZINA dan DURHAKA".
[HR. Alhakim, lihat Silsilah Shahihah: 1120].
Semoga bermanfaat.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "SURGA DI BAWAH KEDUA TELAPAK KAKI IBUMU"
Post a Comment