-->

Masa Depan yang Sebenarnya

Dalam kehidupan, kita sering diajarkan untuk merancang masa depan dengan sebaik-baiknya—mengejar impian, menyiapkan karier, dan merencanakan segala sesuatu untuk kehidupan yang lebih baik. Namun, ada satu masa depan yang sering terlupakan oleh banyak orang, yaitu kehidupan setelah kematian.

Sebagaimana dalam kutipan dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah:
"Di dunia ini tidak ada yang namanya masa depan, karena masa depan kita yang sebenarnya adalah kematian."

Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sementara. Kita mungkin menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan masa depan dunia, namun bagaimana dengan persiapan untuk akhirat?

Mengapa Kematian adalah Masa Depan yang Sebenarnya?

  1. Kepastian yang Tidak Bisa Dihindari
    Setiap manusia, tanpa terkecuali, akan menghadapi kematian. Tidak ada yang tahu kapan waktunya, tetapi yang pasti, ia akan datang. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

    "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati." (QS. Al-Ankabut: 57)

  2. Kehidupan Dunia Sementara, Akhirat Selamanya
    Dunia ini adalah tempat ujian. Segala yang kita miliki—harta, jabatan, keluarga—akan kita tinggalkan. Yang tersisa hanyalah amal yang kita bawa ke akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

    Baca Juga

    "Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk kehidupan setelahnya." (HR. Ibnu Majah)

  3. Menata Hidup untuk Kehidupan Kekal
    Jika kita menyadari bahwa kehidupan setelah mati lebih penting daripada dunia ini, maka sudah seharusnya kita mempersiapkannya dengan lebih serius. Caranya adalah dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

Kesimpulan

Mengingat kematian bukan berarti membuat kita takut atau pesimis terhadap dunia. Justru sebaliknya, kesadaran akan kematian akan membuat kita lebih bijak dalam menjalani hidup. Dunia hanyalah tempat menanam, sementara akhirat adalah tempat menuai hasilnya.

Mari kita gunakan waktu yang tersisa untuk lebih mendekat kepada Allah, memperbaiki diri, dan menyiapkan bekal terbaik untuk masa depan yang sebenarnya—kehidupan setelah kematian.


Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi kita untuk lebih mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan yang lebih berarti.

Related Posts

0 Response to "Masa Depan yang Sebenarnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel