-->

2 Jenis Orang yang Terasing (Al-Ghuraba')

Dalam kehidupan ini, ada sebagian orang yang hidup dalam keterasingan, bukan karena kesalahan mereka, tetapi karena keteguhan mereka dalam kebenaran di tengah masyarakat yang telah jauh dari nilai-nilai Islam. Mereka inilah yang disebut sebagai Al-Ghuraba', yaitu orang-orang yang asing atau terasing.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing (Al-Ghuraba')." (HR. Muslim)

Menurut Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Kasyful Kurah, Al-Ghuraba' terbagi menjadi dua jenis:

1. Orang yang Memperbaiki Dirinya di Tengah Masyarakat yang Rusak

Jenis pertama dari Al-Ghuraba' adalah mereka yang tetap menjaga keimanan dan amal shalih di tengah lingkungan yang telah jauh dari ajaran Islam. Mereka berusaha untuk tidak terpengaruh oleh kemaksiatan dan fitnah dunia yang meluas di sekeliling mereka.

Contoh dari golongan ini adalah:

  • Seorang muslimah yang tetap menjaga hijabnya meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung.
  • Seorang pemuda yang tetap teguh menjaga shalatnya dan menjauhi pergaulan bebas, meskipun dianggap ketinggalan zaman.
  • Seseorang yang memilih kejujuran dalam bisnisnya, walaupun banyak yang mengambil jalan pintas dengan kecurangan.

Orang-orang seperti ini dianggap asing karena prinsip hidup mereka berbeda dari kebanyakan orang di sekitar mereka.

2. Orang yang Memperbaiki Kondisi yang Dirusak oleh Masyarakat

Jenis kedua adalah mereka yang bukan hanya menjaga diri, tetapi juga berusaha memperbaiki masyarakat yang telah rusak. Mereka berdakwah, mengajak kepada kebaikan, dan berusaha meluruskan kesalahan yang terjadi.

Golongan ini lebih utama karena perjuangan mereka tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Mereka menanggung beban besar karena sering kali menghadapi penolakan, cemoohan, bahkan perlawanan dari masyarakat yang tidak suka dengan perubahan.

Contoh dari golongan ini adalah:

  • Para ulama yang menyeru kepada kebenaran meskipun menghadapi tekanan dan ancaman.
  • Para dai yang terus menyebarkan dakwah Islam di tengah masyarakat yang mulai jauh dari agama.
  • Seorang pemimpin yang berusaha menegakkan keadilan di tengah sistem yang korup.

Keutamaan Menjadi Al-Ghuraba'

Menjadi bagian dari Al-Ghuraba' bukanlah hal yang mudah, tetapi Rasulullah ﷺ memberi kabar gembira bagi mereka. Dalam hadits lain, beliau bersabda:
"Beruntunglah orang-orang yang terasing, yaitu mereka yang memperbaiki sunnahku setelah dirusak oleh manusia." (HR. Tirmidzi)

Allah akan memberikan pahala besar kepada mereka yang tetap istiqamah dalam Islam, meskipun dunia di sekitarnya semakin jauh dari kebenaran.

Kesimpulan

Dalam dunia yang semakin jauh dari nilai-nilai Islam, kita harus memilih: apakah kita akan ikut terbawa arus atau menjadi bagian dari Al-Ghuraba'—mereka yang tetap teguh dalam kebenaran. Jika kita tidak mampu memperbaiki masyarakat, setidaknya kita menjaga diri dari keburukan yang ada. Namun, jika kita mampu, berusahalah untuk menjadi agen perubahan menuju kebaikan.

Semoga Allah menjadikan kita bagian dari Al-Ghuraba' yang beruntung dan istiqamah di jalan-Nya. Aamiin.

Related Posts

0 Response to "2 Jenis Orang yang Terasing (Al-Ghuraba')"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel