-->

Waspada Terhadap Kemewahan: Renungan dari Syarah Riyadhus Shalihin

Dalam kehidupan modern, kemewahan sering kali menjadi tolok ukur kesuksesan seseorang. Rumah megah, kendaraan mewah, pakaian mahal, dan gaya hidup glamor dianggap sebagai pencapaian yang patut dibanggakan. Namun, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah memberikan sebuah peringatan penting dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin bahwa kemewahan bisa menjadi faktor yang menghancurkan seseorang.

Kemewahan dan Kelalaian Hati

Menurut beliau, seseorang yang terlalu fokus pada kemewahan dan kenikmatan jasadnya akan cenderung melupakan kenikmatan hati. Hal ini karena perhatian dan obsesinya hanya tertuju pada pemanjaan diri secara fisik, tanpa memperhatikan kondisi ruhani dan hubungannya dengan Allah SWT.

Ketika seseorang terjerumus dalam kemewahan dunia, ia bisa lupa akan hakikat kehidupan yang sebenarnya. Ia hanya sibuk mengejar kenikmatan materi tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kedekatan dengan Allah dan ketenangan batin. Orang yang terobsesi dengan dunia akan mudah terperdaya oleh hawa nafsunya, sehingga lalai dalam beribadah dan lupa mempersiapkan bekal untuk akhirat.

Akhir dari Kemewahan Dunia

Kemewahan yang dinikmati di dunia ini bersifat sementara. Segala harta dan kekayaan yang dikumpulkan tidak akan menemani seseorang ke dalam kubur. Pada akhirnya, tubuh yang dimanjakan dengan berbagai kenikmatan akan berakhir di dalam tanah, dimakan oleh cacing, dan membusuk.

Peringatan ini menjadi renungan bagi kita semua bahwa hidup bukan hanya untuk mengejar kesenangan duniawi semata. Menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat adalah kunci agar kita tidak terjerumus dalam jebakan kemewahan yang melalaikan.

Kesimpulan

Islam tidak melarang umatnya untuk memiliki harta dan menikmati rezeki yang halal. Namun, kita harus tetap waspada agar kemewahan tidak menjadikan kita lalai dari tugas utama sebagai hamba Allah, yaitu beribadah dan mempersiapkan kehidupan akhirat. Mari jadikan dunia sebagai sarana untuk menggapai ridha Allah, bukan sebagai tujuan utama yang membuat kita lupa akan hakikat kehidupan yang sejati.

Related Posts

0 Response to "Waspada Terhadap Kemewahan: Renungan dari Syarah Riyadhus Shalihin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel