-->

Menjaga Lisan

 

Menjaga lisan lebih sulit daripada menjaga keamanan suatu negara!

Menjaga lisan lebih sulit daripada menjaga keamanan suatu negara!
Maka menjaga lisan bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh
Bisa jadi,
Gara-gara satu lisan putus hubungan silaturahmi,
Gara-gara satu lisan fitnah dan hoax cepat menyebar,
Gara-gara satu lisan satu negara bisa terancam..,
Gara-gara satu lisan satu umat bisa tercerai berai.

Mungkin salah satu alasan, kenapa sebagian orang-orang memilih diam. Menahan diri dari segala debat, dan saling cela. Meski kebenaran ada padanya. Kadang manusia kerap lupa, bahwa ia sebagai manusia, dan orang-orang disekitarnya juga manusia.

Punya mulut-mata-hati dan nurani

Berkata tanpa melihat, melihat tanpa menengok, dan menengok tanpa berkaca. Ironis. Perkataan berbanding lurus dengan isi kepala, dan isi kepala tidak sebanding waras dengan yang namanya hati nurani.

Maka pilihannya cuma 2 jika tak mampu berkata baik hendaknya DIAM. Diam adalah sebaik-baiknya menahan diri dari segala hal. Konon katanya jangan terlalu repot mengukur panjang dikalikan lebar. Tuhan tidak butuh seberapapun yang kita jumlahkan.

Kita hanya disuruh menjaga lisan. Maka diam lebih baik daripada berdebat. apalagi mencela, apapun itu. Perkataan itu bisa dimaafkan, namun takkan bisa dilupakan. Ketika kita tidak lagi mampu mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri.

Ketahuilah bahwa lidah bahayanya sangat besar, sedikit orang yang bisa selamat darinya, kecuali dengan banyak diam.
(Imam Ghazali)

Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Barang siapa banyak diam maka dia akan selamat
(HR. Ahmad)

Adab

Belajar adab yang paling baik harus diawali dengan adab berbicara, ketika kita mampu menjaga lisan, maka kita akan mengetahui adab menjaga hati. InsyaaAllah...

Dan ingatlah janji Allah bagi mereka yang bisa menjaga lisannya.

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

Barangsiapa yang dipelihara oleh Allah dari keburukan apa yang ada diantara dua jenggotnya (maksudnya lidah) dan juga dari keburukan apa yang ada diantara dua kakinya (maksudnya farji atau kemaluan), maka ia akan masuk surga
(HR at-Turmudziy: 2409)

Di dalam riwayat lain dari Sahl bin Sa’d radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,

Barangsiapa yang dapat menjaga lisan dan farjinya karenaku, maka aku akan menjamin surga untuknya
(HR al-Bukhoriy: 6474, 6807)

Hadits ini, mengisyaratkan wajibnya menjaga lisan dari mengucapkan apa yang tidak diperkenankan secara syar’i dari apa yang tidak ada keperluan bagi orang yang mengucapkannya.

Cobaan yang paling besar bagi seseorang di dunia ini adalah lisan dan farjinya.

Barangsiapa yang dapat menjaga dari keburukan keduanya maka ia telah menjaga dari keburukan yang paling besar. Menjaga lisannya dari ucapan yang haram berupa dusta, ghibah, namimah, menipu dan selainnya.

Sumber: MHI

0 Response to "Menjaga Lisan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel