-->

Jaga Aib Pasangan: Larangan Menyebarkan Urusan Ranjang dalam Islam

Dalam Islam, hubungan suami istri adalah ikatan suci yang dilandasi oleh cinta, kasih sayang, dan kepercayaan. Tidak hanya sekadar hubungan fisik, tetapi juga mencakup penghormatan terhadap privasi dan rahasia di antara keduanya. Salah satu bentuk penghormatan itu adalah menjaga rahasia ranjang—sesuatu yang sangat pribadi dan tidak pantas diumbar kepada orang lain.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia istrinya.”
(HR. Muslim: 2597)

Mengapa Menjaga Rahasia Ranjang Itu Penting?

  1. Menjaga Kehormatan Pasangan Hubungan suami istri dibangun atas dasar rasa saling percaya. Menyebarkan hal-hal yang seharusnya hanya diketahui oleh keduanya sama saja dengan mengkhianati kepercayaan pasangan.

  2. Menjaga Martabat Diri Sendiri Seseorang yang ringan menyebarkan urusan ranjangnya justru mencoreng kehormatan dirinya sendiri. Dalam pandangan Islam, ini termasuk dalam perilaku yang tercela.

  3. Mencerminkan Akhlak Mulia Islam menekankan pentingnya akhlak dalam setiap aspek kehidupan. Menjaga lisan dari membicarakan hal-hal vulgar atau rahasia adalah bentuk nyata dari akhlak yang baik.

Dampak Buruk Menyebarkan Urusan Ranjang

  • Rusaknya keharmonisan rumah tangga, karena pasangan merasa dikhianati.

  • Fitnah dan aib yang meluas, terutama jika yang mendengar adalah pihak yang tidak bertanggung jawab.

  • Mengundang murka Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis, karena perbuatan ini tergolong sebagai dosa besar.

Penutup

Menjaga rahasia pasangan, terutama yang berkaitan dengan hubungan suami istri, adalah bentuk cinta dan tanggung jawab dalam pernikahan. Islam sangat memuliakan hubungan suami istri, dan karenanya, menjaga privasi dan kehormatan dalam rumah tangga merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah SWT.

Mari jadikan pernikahan sebagai ladang pahala, bukan sebagai tempat menumpuk dosa karena lisan yang tidak terjaga. Jika tidak ada manfaat untuk disampaikan, lebih baik diam. Seperti sabda Nabi ﷺ:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Related Posts

0 Response to "Jaga Aib Pasangan: Larangan Menyebarkan Urusan Ranjang dalam Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel