KARENA BOLEH JADI
Kadang kita dapati hati kita tak lagi merasa takut kepada Allah Ta'ala. Mungkin saja kita tak pernah membaca ayat-ayat dan hadits-hadits tentang pedihnya adzab neraka. Kadang kita dapati hati kita tak ada semangat mengejar kebahagiaan surgawi. Boleh jadi kita menutup mata dari merenungi kenikmatan surga yang telah termaktub dalam kalam-Nya dan sabda Rasul-Nya.
Kadang kala kita tak lagi peduli halal haram dalam mencari harta. Kadang kita merasa tinggi hati dengan kelebihan yang kita miliki. Boleh jadi kita lalai dari sujud menghinakan diri dihadapan Allah yang Maha Kuasa.
Kadang kala kita kehilangan arah, putus asa, cemas dan gundah dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Mungkin saja kita sengaja telah campakkan Al Qur'an petunjuk Allah Azza wa Jalla dari diri kita. Maka jangan menunggu lagi dan cepatlah kembali.
Karena Barangsiapa yang mengabaikan perintah Allah dalam Al Qur'an dan sengaja mendustakan isi Al Qur'an maka ia akan diabaikan Allah di Hari Kiamat kelak.
Memilih antara diatur Allah atau dibelengu hawa nafsu
Allah ﷻ telah menganugerahi manusia akal pikiran, hati dan jiwa yang lurus. Kemurahan Allah ﷻ berlanjut bagi manusia dengan mengutus rasul-rasul untuk memelihara mereka dari penyimpangan dan memperingatkan mereka dari kesesatan.
Allah ﷻ tidak membiarkan mereka begitu saja tanpa bimbingan dan petunjuk dari-Nya. Dengan begitu, seluruh anggota badan yang mereka miliki akan berfungsi sebagaimana mestinya untuk mendengar dan menjalankan perintah-perintah Allah ﷻ, Dzat yang menciptakannya.
Itulah anggota badan yang berfungsi secara hakiki, yakni dipergunakan sebesar-besarnya untuk ketaatan kepada-Nya, tidak dipergunakan untuk melanggar dan menentang aturan-Nya. Tidak heran, bila kaum munafikin disebut kaum yang bisu, tuli dan buta, karena tiga organ ini tidak mereka fungsikan(gunakan) sebagai sarana memperoleh hidayah-Nya dan ketaatan kepada-Nya.
Allah ﷻ berfirman tentang mereka:
"Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)"
(Al-Baqarah:17-18)
Demikianlah vonis bagi mereka di dunia ini karena tidak mengindahkan syariat dan petunjuk Allah ﷻ, kendatipun bibir mengakui sebagai kaum muslimin. Ini berlaku bagi siapa saja yang memiliki kriteria seperti mereka.
JADI KESIMPULANNYA KALAU MANUSIA GAK MAU DIATUR SAMA ALLAH, MEREKA DIATUR SAMA NAFSUNYA SENDIRI
Maka saudaraku, semoga Allahﷻ memuliakanmu, kita ini hamba. Sadarlah bahwa kita ini adalah hamba Allahﷻ. Tanyakan pada diri kita semua, apakah kita lebih suka menjadi hamba Allahﷻ ataukah menjadi hamba hawa nafsu?
Sumber: MHI
0 Response to "KARENA BOLEH JADI"
Post a Comment