-->

AIBMU ADALAH AIBKU DUHAI PASANGANKU

AIBMU ADALAH AIBKU DUHAI PASANGANKU

Layaknya roda yang berputar,  kehidupan suami istri tak selalu di atas.  Ada saatnya berada di bawa hingga terasa cinta pun menyurut.  Saat-saat seperti itu,  kesal dan benci kepada pasangan seakan memenuhi dada.  Kalau sudah seperti ini,  kejelekan pasangan begitu mudah keluar melalui lisan. Tersampaikan kepada teman curhat,  keluarga,  atau tetangga.

Ya,  tabiat manusia memang demikian. Saat hubungan kurang harmonis,  seakan lupa kepada kebaikan pasangan.  Begitu ringan mengumbar nya kepada orang-orang seakan dirinya adalah manusia paling sempurna yang suci dari kesalahan.

Lebih parah lagi ini,  dalam hubungan pernikahan,  satu sama lain pasti sangat paham terhadap kelemahan dan kekurangan masing-masing.  Apabila semua itu terungkapkan kepada orang lain, apa jadinya?  Tentu hal ini sangat mengancam pa keutuhan rumah tangga.

Karena itu tunggu dulu, jangan terburu nafsu.  Cobalah berpikir tenang supaya sesal kemudian tidak datang.  Ingatlah apabila pasangan kita punya aib,  maka kita pun punya aib.  Apabila kita tahu kelemahannya,  demikian pula dia paham kekurangan kita.

Seberapa kesal terhadapnya,  jangan sampai membuat kita mengumbar rahasianya

Suami istri mestinya punya perasaan bahwa aib pasangan adalah aibnya juga.  Dengan demikian, dia akan merasa malu apabila aib pasangan terungkap.  Karenanya,  tentu dia akan berusaha untuk menutupnya dari orang lain.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Setiap umatku akan diampuni kecuali al-Mujahirin (orang yang terang-terangan berbuat dosa). Dan diantara orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang berbuat dosa pada malam hari,  lalu pagi harinya Allah telah tutup aibnya (perbuatan dosanya) dari orang lain,  namun dia mengatakan,  wahai fulan tadi malam aku berbuat demikian dan demikian. Padahal, dia telah lalui malam itu,  dan Allah tutup aibnya.  Namun,  paginya dia singkap penutup itu." [Muttafaqun alaih] 

Sumber: MHI

0 Response to "AIBMU ADALAH AIBKU DUHAI PASANGANKU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel