TIMBANGAN MIZAN
Amal ibadah manusia akan dipertanggung jawabkan di hari AKHIRAT KELAK. Allah Maha Mengetahui bahwa ada setan yang selalu merayu dan mengganggu manusia. Oleh karena itu, Allah masih menoleransi orang-orang yang melakukan dosa, selama beban dosanya tidak lebih berat dari beban kebaikannya.
Dalam Al Qur'an, Surat al-A’raf ayat 8-9,
Allah berfirman : ....
وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ
Wal-waznu yauma`iżinil-ḥaqq, fa man ṡaqulat mawāzīnuhụ fa ulā`ika humul-mufliḥụn. Wa man khaffat mawāzīnuhụ fa ulā`ikallażīna khasirū anfusahum bimā kānụ bi`āyātinā yaẓlimụn.
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami."
Timbangan ( yang digunakan menimbang amal-amal manusia ) pada hari (Kebangkitan) adalah kebenaran. Bisa juga dikatakan yang berlaku pada hari itu adalah timbangan yang penuh keadilan, tidak ada kecurangan. Semuanya benar, tidak ada yang berlebih atau berkurang sedikit pun.
Oleh karena itu, mereka yang memiliki timbangan kebaikan berat, maka mereka mempunyai kedudukan tinggi dan memperoleh surga. Namun, mereka yang memiliki timbangan kebaikan lebih rendah daripada timbangan keburukan digolongkan orang yang merugi. Sebab, mereka jauh dari rahmat Allah.
Muslim harus percaya akan HARI KEMUDIAN dan ada yang disebut penimbangan amal. Terkait cara menimbang dan alatnya, tidak perlu diketahui.
Sumber: DAKWAH ISLAM
0 Response to "TIMBANGAN MIZAN"
Post a Comment