ISILAH DETIK-DETIK HARIMU DENGAN ILMU SYAR’I
Saat muda ketika belum berkeluarga dan beban kehidupan belum terlalu menguras energi dan pikiran, isilah detik-detik harimu dengan ilmu syar’i. Belajar di waktu muda bagaikan mengukir di atas batu. Dimana jiwa masih jernih, hati belum tersibukkan dengan berbagai amanah rumah tangga, niscaya anda akan lebih mudah memahami ilmu.
Umar bin Khattab radhiallahu’anhu berkata: “Belajarlah kalian sebelum menjadi pemimpin. Karena seseorang kalau sudah menjadi pemimpin, maka akan banyak urusannya, lalu pikirannya pun banyak bercabang sehingga konsentrasinya pun buyar. Saat dia ingin mengerjakan sesuatu, tiba-tiba ada keperluan lain yang jauh lebih mendesak dari apa yang akan dia kerjakan sebelumnya, maka diapun harus mengurungkan niatnya. Oleh karena itu sungguh-sungguhlah engkau dalam belajar mumpung engkau masih punya waktu longgar, telaah, belajar, dan bahaslah serta jadikan lembaran-lembaran kitab itu sesuatu yang menjadi rutinitas pandangan matamu. Ketahuilah bahwasanya kalau engkau terbiasa dengan sungguh-sungguh dalam belajar, maka ini akan menjadi kebiasaanmu, yang mana bila suatu saat engkau merasa malas saat sedang rekreasi misalnya, maka engkau akan mengingkari dirimu sendiri dan engkau akan menemukan sesuatu yang kosong pada dirimu”. (Lihat syarah kitab Hilyah Tholibil ‘ilmi, hal. 143 oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin).
Wahai saudara/i-ku yang dicintai Allah, berbahagialah Anda ketika dimudahkan-Nya untuk mengarungi lautan ilmu disaat banyak saudara-saudari kita yang lain lebih asyik dengan kehidupan dunianya. Inilah nikmat besar yang sepantasnya menjadikan kita lebih bersemangat menggali ilmu demi kemuliaan akhirat. Inilah bekal yang seharusnya memperberat timbangan amal di sisi Allah.
Dan untuk istiqamah dalam menuntut ilmu syar`i, kitapun harus memiliki sahabat-sahabat yang shalihah. Imam Al-Hasan Al-Basri rahimahullah berkata: “Sahabat-sahabat kami di majelis ilmu lebih berharga daripada keluarga kami. Keluarga kami mengingatkan pada keduniaan sedangkan sahabat-sahabat kami mengingatkan perkara-perkara akhirat”. (Lihat kitab Min Asbabil Futur wa ‘Ilajihi, hal. 54).
0 Response to "ISILAH DETIK-DETIK HARIMU DENGAN ILMU SYAR’I"
Post a Comment