-->

Temanku

Temanku, selalu ingatlah pesan dari Imam Ibnu Katsir rohimahullah.

Jangan menyesal jika engkau akhirnya telah memilihku menjadi temanmu. Bahwa aku akan lebih sering menjadi pendiam. Bahwa sosial media ku hanya akan memposting perihal agama dan nasehat. Bahwa aku hanya mengajakmu ke majelis ilmu ketimbang ke tempat-tempat wisata hiburan semasa dahulu. Bahwa aku tidak akan mengucapkan happy birthday kepadamu. Bahwa aku tidak akan mempublish hal-hal tentangmu. Dan banyak hal lagi, kuharap kau tak akan salah memilih tentang siapa yang menjadi temanmu, terutama untuk masalah akhiratmu.

Temanku, selalu ingatlah pesan dari Imam Ibnu Katsir rohimahullah. Beliau mengatakan,

“Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah ‘azza wa jalla, inilah yang kekal selamanya.”
(Tafsir Ibnu Katsir)

Ingatlah. Bahwa agama kita dilihat dari siapa kita berteman. Dan ingatlah satu lagi. Bahwasanya tak hanya ada “aku” dalam hidup ini, tapi lebih banyak ada “saudara”. Bahwasanya atas kebaikan saudara seiman maka kita bisa mencapai kedudukan saat ini. Entah apa jadinya kita tanpa kasih sayang dari saudara-saudara kita, sesama Muslim.

Mereka yang mengangkat, membantu, memeluk, bahkan juga mengingatkan kita. Ukhuwah itu persaudaraan karena iman, kecintaan yang berasal dari sama-sama mencintai Allah. Kebersamaan dalam taat, pun berpisah di dalam jalan Allah, semua indah. Ia ikatan yang lebih kuat dari sekedar ikatan kepentingan, ikatan atas asas manfaat. Ukhuwah itu ikatan dunia akhirat.

Keluarga berdasar darah, bila tidak seiman, maka akan putus saat ajal menjelang, terpisah saat kiamat dikumandangkan. Tapi tidak dengan persaudaraan karena Allah. Allah akan menyatukan kembali mereka di yaumul kiamat, Allah berfirman dalam hadits qudsi.

“Siapa diantara kalian yang saling mencintai sebab keagungan-Ku?”

Saat itu yang saling mencintai di dunia karena Allah, semuanya dikumpulkan dan mendapatkan naungan. Allah tempatkan semua di surga yang bertingkat-tingkat. Duhai, apa yang lebih indah ketimbang masuk ke dalam surga bersama-sama? Pilihlah sahabat yang mengingatkanmu tentang surga, yang mengajakmu semakin taat, yang dengannya kamu merasa surga lebih dekat.

Karena saat ia berada di surga dan kau tak ada di dalamnya maka ia akan mencarimu dan meminta kepada Allah untuk memasukanmu ke surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat antara sahabat di hari kiamat,

“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji. Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka. Para mukminin inipun MENGELUARKAN BANYAK SAUDARANYA yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.” Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.” Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…”
(HR. Muslim no. 183).

Tanyakan Aku Jika Kalian Tidak Menjumpaiku di Surga

Sahabatku yang shalih.. Terima Kasih dan Jazakumullahu khairan sudah menjadi sahabat yang shalih di dunia. Sama-sama saling Mengingatkan kampung abadi kita di Surga InsyaAllah. Engkau tentu ingat kita melangkah bersama ke majelis ilmu, Saling setoran hapalan Al-Quran bersama, Menghafal wazan bahasa Arab bersama, Menjadi panitia kajian dan kegiatan sosial bersama.

Saling mengingatkan dalam kebaikan dan untuk selalu berbakti kepada orang tua. Terlalu banyak kenangan bersama dalam ketaaan. Langkah bersama yang akan menjadi hujjah saling bertanya keberadaan kita di surga. Tentunya akan menjadi kenangan indah saat reuni di surga insyaaAllah. Tanyakanlah jika engkau tidak menjumpaiku di surga.

Ibnul Jauzi berkata kepada sahabat-sahabatnya,

”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Rabb kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Kemudian beliau menangis.

Note: Sahabat yang shalih bisa memberikan syafaat sahabatnya sehingga akan ditarik ke surga.

Hasan Al- Bashri berkata,

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”
(Ma'alimut Tanzil 4/268)

Sumber: MHI

0 Response to "Temanku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel