-->

Bahaya “Mesra” di Sosial Media

Bermesraan setelah menikah memang sesuatu yang dihalalkan.

Bermesraan setelah menikah memang sesuatu yang dihalalkan. Tapi kita perlu ingat, TIDAK SEMUA YANG HALAL BOLEH DITAMPAKKAN dan dipamerkan di depan banyak orang. Ada beberapa pertimbangan yang akan membuat Anda tidak lagi menyebarkan foto kemesraan di medsos.

1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar umatnya memiliki sifat malu.

Bahkan beliau sebut, itu bagian dari konsekuensi iman. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang. Dan rasa malu salah satu cabang dari iman."
(HR. Ahmad 9361, Muslim 161, dan yang lainnya)

Dan bagian dari rasa malu adalah tidak menampakkan perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan di depan umum.

2. Islam juga mengajarkan agar seorang muslim menghindari khawarim al-muru’ah.

Apa itu khawarim al-muru’ah? Itu adalah semua perbuatan yang bisa menjatuhkan martabat dan wibawa seseorang. Dia menjaga adab dan akhlak yang mulia. Dan bagian dari menjaga wibawa adalah tidak menampakkan foto kemesraan di depan umum.

Syaikh Muhammad bin Ibrahim – Mufti resmi Saudi pertama – menyatakan tentang hukum mencium istri di depan umum, Sebagian orang, bagian bentuk kurang baik dalam bergaul dengan istri, terkadang dia mencium istrinya di depan banyak orang atau semacamny. Dan ini tidak boleh. – kita berlindung kepada Allah dari dampak buruknya –.
(Fatawa wa Rasail Muhammad bin Ibrahim, 10/209).

An-Nawawi dalam kitab al-Minhaj menyebutkan beberapa perbuatan yang bisa menurunkan kehormatan dan wibawa manusia, Mencium istri atau budaknya di depan umum, atau banyak menyampaikan cerita yang memicu tawa pendengar.
(al-Minhaj, hlm. 497).

3. Gambar “Mesra” semacam ini bisa memicu syahwat orang lain yang melihatnya.

Terutama ketika terlihat bagian badan wanita, tangannya atau wajahnya.. lelaki jahat bisa memanfaatkannya untuk tindakan yang tidak benar.). Dan memicu orang untuk berbuat maksiat, termasuk perbuatan maksiat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa yang mengajak kepada sebuah kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti dosa setiap orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."
(HR. Ahmad 9160, Muslim 6980, dan yang lainnya)

Bisa jadi anda menganggap itu hal biasa, tapi orang lain menjadikannya sebagai sumber dosa. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Foto Profil

Ada foto kamu di foto profil pasanganmu, bukan berarti dia mencintai kamu. NYAMUK pun ada fotonya di kotak baygon, padahal baygonlah obat nyamuk yang membunuh nyamuk itu sendiri.

“Sebaik apapun suami /istri mu tidak perlu diceritakan di media sosial, jangan sampai ada wanita/pria lain yang mengaguminya”
(Ustadz Firanda Andirja Hafizhahullah Ta'ala)

Sumber: MHI

0 Response to "Bahaya “Mesra” di Sosial Media"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel